
Perusahaan Antariksa Terkemuka Space X – Perusahaan antariksa adalah organisasi yang bergerak di bidang eksplorasi, penelitian dan pengembangan teknologi untuk keperluan di luar angkasa seperti misi pengamatan bumi, penelitian ilmiah luar angkasa, pengiriman muatan ke luar angkasa dan pengembangan teknologi antariksa.
Perusahaan antariksa ada 3 jenis yaitu perusahaan pemerintah, swasta, atau kemitraan publik-swasta. Salah satu contoh perusahaan antariksa swasta yang terkenal adalah SpaceX, Blue Origin dan Virgin Galactic.
Namun pada kesempatan ini enulis akan membahas tentang Badan Antariksa swasta terkemuka yaitu Space X.
Sejarah Pendirian dan Perkembangan Badan Antariksa Terkemuka Space X
SpaceX adalah sebuah perusahaan penerbangan antariksa swasta yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2002, seorang wirausahawan teknologi asal Afrika Selatan.
Tujuan utama SpaceX adalah untuk mengurangi biaya perjalanan luar angkasa dan membuat eksplorasi luar angkasa lebih terjangkau dan dapat terakses oleh orang-orang di seluruh dunia.
Awalnya, SpaceX berfokus pada pengembangan roket kecil bernama Falcon 1. Pada tahun 2006, perusahaan ini berhasil meluncurkan Falcon 1 ke orbit bumi rendah sehingga menjadikannya perusahaan swasta pertama yang berhasil meluncurkan roket ke orbit.
Setelah keberhasilan tersebut, SpaceX terus memperluas cakupan operasinya dengan mengembangkan roket yang lebih besar dan lebih kuat, seperti Falcon 9 dan Falcon Heavy.
Roket-rocket ini terrancang untuk mengirim muatan besar ke orbit bumi dan bahkan ke luar angkasa seperti stasiun luar angkasa internasional dan Mars.
Pada tahun 2012, SpaceX menandatangani kontrak dengan NASA untuk mengirim muatan ke stasiun luar angkasa internasional.
Ini merupakan kontrak pertama NASA dengan perusahaan swasta untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pesawat ulang-alik NASA.
Pada tahun 2020, SpaceX berhasil melakukan misi berawak pertamanya dengan mengirimkan astronaut NASA Bob Behnken dan Doug Hurley ke stasiun luar angkasa internasional.
Jaringan Satelit Internet dari Space X
Proyek Starlink adalah proyek yang bertujuan untuk menyediakan akses internet global dan terjangkau melalui jaringan satelit buatan sendiri.
Proyek ini melibatkan peluncuran ribuan satelit ke orbit Bumi yang terletak pada ketinggian sekitar 550 kilometer.
Jaringan satelit Starlink diharapkan dapat memberikan akses internet yang cepat dan handal kepada seluruh dunia, termasuk daerah-daerah yang saat ini sulit terjangkau oleh infrastruktur internet yang ada seperti daerah terpencil, pedesaan, dan negara berkembang.
Saat ini, proyek Starlink sedang dalam tahap pengembangan dan peluncuran satelit secara bertahap.
Hingga bulan Mei 2023, sudah ada sekitar 1.800 satelit Starlink yang terluncurkan ke orbit Bumi dan SpaceX berencana untuk meluncurkan lebih banyak satelit lagi pada masa depan.
Pengguna internet dapat mengakses jaringan Starlink dengan menggunakan terminal satelit khusus yang disebut Starlink User Terminal yang dapat terpasang pada atap rumah atau tempat-tempat terbuka lainnya.
Setiap terminal dapat menyediakan akses internet dengan kecepatan hingga 1 Gbps dengan latensi yang rendah.
Proyek Starlink telah menarik perhatian publik dan menjadi topik pembahasan seluruh dunia karena potensinya yang dapat mengubah cara kita mengakses dan menggunakan internet.
Teknologi Canggih Space X Untuk Misi Antariksa
SpaceX sebagai perusahaan swasta terkemuka pada bidang antariksa, telah memperkenalkan beberapa teknologi canggih untuk melaksanakan misi antariksa.
7 teknologi canggih Space X untuk misi antariksa :
1. Roket BFR (Big Falcon Rocket)
Roket ini hasil desain SpaceX sebagai pengganti roket Falcon 9 dan Falcon Heavy BFR memiliki kemampuan untuk membawa muatan hingga 150 ton ke orbit Bumi rendah. Selain itu, BFR juga akan mengirim manusia ke Mars pada masa depan.
2. Kapsul Crew Dragon
Kapsul ini untuk membawa astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Crew Dragon terdesain untuk memenuhi standar keselamatan NASA dan memiliki kemampuan untuk membawa hingga tujuh kru.
3. Falcon 9 Reusable
SpaceX telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan roket Falcon 9 untuk bisa terdaur ulang. Setelah membawa muatan ke orbit, roket akan kembali ke Bumi dan mendarat secara vertikal. Teknologi ini mengurangi biaya peluncuran roket secara signifikan.
4. Starship
Starship adalah kendaraan antariksa yang sedang dikembangkan oleh SpaceX untuk melakukan misi ke Mars dan Bulan. Teknologi ini terdiri dari roket Super Heavy dan kapal luar angkasa Starship. Roket Super Heavy untuk meluncurkannya ke orbit, sedangkan Starship akan membawa kru dan muatan ke planet lain.
5. Raptor Engine
Mesin roket Raptor merupakan mesin terkuat produksi SpaceX. Mesin ini menggunakan metana cair sebagai bahan bakar dan oksigen sebagai oksidator.
6. Grid Fins
Space X menggunakan Grid fins sebagai sistem pengendali aerodinamis pada roket Sistem ini memungkinkan roket untuk terbang kembali ke Bumi secara vertikal dengan lebih akurat dan aman.
7. Autonomous Spaceport Drone Ship (ASDS)
Space X menggunakan ASDS sebagai perangkat pendaratan untuk mendaratkan roket di laut.Perangkat ini lengkap dengan sistem pemosisi otomatis hingga sistem pengendali yang memungkinkan roket Falcon 9 untuk mendarat secara vertikal dengan akurat pada permukaan perangkat.