
8 Peran Perusahaan Farmasi Dalam Pengembangan Vaksin Baru – Pada akhir tahun 2019, tepatnya pada bulan Desember, dunia digoncang dengan munculnya penyakit yang dibawa oleh virus yaitu penyakit COVID 19 yang tidak sedikit korban.
Dampak dari sebaran virus Covid 19 ini sangat cepat sehingga hampir seluruh negara didunia merasakan akibatnya . Perekonomian dunia langsung anjlok karena jenis penyakit ini penyebarannya begitu cepat sehigga langkah awal untuk mengantisipasinya yaitu dengan menjaga jarak bahkan membatasi ruang gerak dan aktivitas keseharian manusia. Akibatnya sektor perekonomian jadi lesu, terjadi pengurangan (PHK) yang cukup banyak pada tenaga kerja.
Vaksin itu sendiri bisa dijelaskan sebagai senjata anti-ajal atau pahlawan imun yang bisa bikin tubuh jadi kebal atau tidak gampang jatuh sakit. Jadi, vaksin ini seperti penyelamat tubuh dari penyakit, karena vaksin ini memberikan sistem kekebalan kita untuk mengenal musuhnya, lalu membasminya agar tidak membuat tubuh sakit dan bertambah parah atau bahkan sampai meningga dunia.
Berikut adalah beberapa jenis vaksin yang merupakan hasil pengembangan dari perusahaan farmasi :
1. Vaksin Virus Mati
Jenis vaksin ini mengandung virus yang telah dinon aktifkan atau dimatikan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi masih dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus asli jika terjadi infeksi.
2. Vaksin Virus Hidup Melemah
Vaksin ini mengandung virus yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit yang parah, namun masih dapat menciptakan respons kekebalan tubuh yang kuat dan jangka panjang.
3. Vaksin Protein Subunit
Vaksin jenis ini mengandung bagian-bagian spesifik dari patogen, seperti protein atau antigen permukaan, sehingga dapat memicu respon kekebalan tubuh tanpa mengandung seluruh patogen.
4. Vaksin Vektor Virus
Vaksin ini menggunakan virus yang telah termodifikasi secara genetik untuk membawa bagian dari patogen ke dalam tubuh. Virus vektor ini tidak menyebabkan penyakit tetapi memicu respons kekebalan tubuh terhadap patogen yang diinginkan.
5. Vaksin Nukleik Asam
Jenis vaksin ini berbasis pada materi genetik seperti DNA atau RNA dari patogen. Materi genetik tersebut terinjeksikan ke dalam tubuh dan menyampaikan instruksi untuk membuat antigen virus, yang kemudian memicu respons kekebalan tubuh.
6. Vaksin RNA Messenger (mRNA)
Jenis vaksin inovatif ini menggunakan mRNA untuk menyampaikan instruksi kepada sel tubuh untuk menghasilkan antigen virus.
8 Peran Perusahaan Farmasi Dalam Pengembangan Vaksin Baru
1. Riset dan Pengembangan (R&D)
Perusahaan farmasi memiliki tim peneliti dan ilmuwan yang berdedikasi untuk melakukan riset dan pengembangan vaksin baru. Mereka melakukan eksplorasi ilmiah hingga klinis untuk mengidentifikasi target penyakit, mencari metode yang efektif untuk melawan patogen, dan selanjutnya mengembangkan vaksin dengan efikasi tinggi dan aman.
2. Uji Klinis
Perusahaan farmasi berperan dalam merencanakan dan melaksanakan uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin. Pelaksanaan Uji klinis dalam tiga fase, mulai dari studi pada kelompok kecil sukarelawan hingga uji klinis pada ribuan orang untuk menguji efikasi dan keamanan vaksin secara luas.
3. Produksi Massal
Setelah berhasil melewati uji klinis dan mendapatkan persetujuan dari otoritas regulasi, perusahaan farmasi memulai produksi massal vaksin. Mereka harus memastikan bahwa proses produksi berjalan secara efisien, konsisten, dan mematuhi standar keamanan serta kualitas yang tinggi.
4. Distribusi dan Logistik
Perusahaan farmasi berperan dalam distribusi dan logistik vaksin ke seluruh dunia. Hal ini melibatkan pemastian bahwa vaksin sampai ke tempat yang membutuhkan dengan kondisi penyimpanan yang sesuai agar kualitasnya tetap terjaga.
5. Regulasi dan Persetujuan
Perusahaan farmasi harus berinteraksi dengan badan regulasi kesehatan, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk mendapatkan persetujuan dan izin untuk mengedarkan vaksin. Proses ini memastikan bahwa vaksin telah memenuhi standar keamanan, efektivitas, hingga kualitasnya sebelum bisa tergunakan secara luas oleh masyarakat.
6. Kampanye Kesadaran dan Edukasi
Perusahaan berusaha untuk memberikan informasi yang jujur dan transparan tentang manfaat dan risiko vaksin untuk membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat mengenai imunisasi.
7. Inovasi Teknologi
Perusahaan dapat menggunakan teknologi seperti biologi molekuler, kecerdasan buatan, dan teknik produksi modern untuk mengoptimalkan proses riset dan produksi vaksin.
8. Kemitraan dan Kolaborasi
Perusahaan farmasi sering bekerja sama dengan institusi riset, pemerintah, dan organisasi internasional sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan aksesibilitas vaksin.